Jumat, 18 Juli 2025

Teman Sejati di Meja Paling Belakang


Anak-anak, pernahkah kalian merasa berbeda dari yang lain?
Kadang, orang yang dijauhi bukan karena dia salah…
Tapi hanya karena dia tidak sama seperti yang lain.

Dan tahu tidak?
Sering kali, seseorang merasa kesepian…
bukan karena dia tidak mau bicara,
tapi karena tidak ada yang mau mendengarkan.

Hari ini, Bapak ingin kalian dengar satu kisah.
Bukan tentang pahlawan yang hebat,
tapi tentang seorang anak…
yang punya keberanian sederhana, tapi sangat berarti.


---

Namanya Naya.
Ia duduk di bangku paling belakang.
Kalau bicara, kadang tersendat-sendat.
Kalau menulis, butuh waktu lebih lama.

Teman-temannya sering tidak paham…
Lalu mulai menjauh.
Bukan karena Naya jahat,
tapi karena mereka belum mengerti cara berteman dengannya.

Setiap kali kerja kelompok, Naya jarang dipilih.
Waktu istirahat, ia makan sendiri.
Tidak ada yang bertanya:

> “Naya, kamu baik-baik saja?”




---

Sampai suatu pagi,
datanglah Alya.
Ia melangkah pelan ke bangku paling belakang.

Tanpa disuruh guru, tanpa diminta siapa pun…
Alya duduk di samping Naya dan berkata:

> “Naya, hari ini boleh nggak kita kerja kelompok bareng?”



Naya terdiam. Matanya membesar.
Lalu… senyum kecil muncul di wajahnya.
Senyum yang mungkin sudah lama ia simpan sendiri.

Hari itu, kelas tetap seperti biasa.
Tapi bagi Naya… segalanya berubah.

Mulai hari itu, dia tidak merasa sendirian lagi.

Dan bagi Alya, dia tahu:
menjadi teman sejati bukan berarti ikut banyak orang…
tapi berani mendekati seseorang yang paling sering dijauhi.


---

🧠 Tugas Refleksi

Tuliskan di buku refleksimu dengan jujur dan tenang:

1. Menurutmu, kenapa teman-teman menjauhi Naya?


2. Apa yang membuat tindakan Alya begitu spesial?


3. Lebih mudah mana: ikut menjauhi seseorang, atau mendekatinya saat dia sendiri?


4. Kalau kamu melihat teman yang selalu sendirian, apa yang bisa kamu lakukan?




---

πŸ’‘ Pesan untuk Kita Semua

> Kadang, teman kita tidak butuh hadiah,
tidak butuh jawaban panjang…
tapi hanya butuh kita duduk di sebelahnya.



> Menjadi anak baik tidak harus sempurna.
Tidak harus pintar.
Tapi berani melakukan hal kecil yang berarti,
itulah yang membuatmu luar biasa.



> Dunia sudah punya banyak anak cerdas.
Tapi dunia masih sangat membutuhkan
anak-anak berhati hangat… seperti Alya.

πŸ“ Ingin kamu lakukan apa setelah membaca cerita ini?
➡️ Tulis satu tindakan kecil yang ingin kamu coba minggu ini.
Contoh: “Aku akan mengajak duduk teman yang belum pernah aku ajak ngobrol.

0 komentar:

Posting Komentar