🌸 Materi Batik Tradisional
1. Pengertian Batik Tulis
Batik tulis adalah kain batik yang proses pemalamannya menggunakan canting tulis. Hasilnya memiliki corak yang halus, detail, dan bernilai seni tinggi.
2. Alat dan Bahan Membatik
-
Gawangan → alat untuk menggantung dan membentangkan kain mori.
-
Canting isen → bercucuk kecil, digunakan untuk membatik isi bidang atau mengisi pola.
-
Canting cecekan → untuk membuat titik-titik kecil (isen-isen), bukan untuk membuat pola (mola).
-
Mori primisima → jenis kain mori halus yang paling banyak digunakan untuk batik tulis.
-
Alat pemanas malam → biasanya berupa anglo atau kompor. Wajan hanya digunakan sebagai wadah malam, bukan pemanas.
3. Tahapan Membatik
-
Mola → batikan pertama sesuai pola sebelum dikerjakan lebih lanjut.
-
Nembok → menutup bagian tertentu agar tidak terkena warna.
-
Mbliriki → tahap menyempurnakan proses nembok.
-
Nerusi → membatik pada bagian permukaan kain kedua dengan mengikuti bekas motif pertama.
-
Ngrujak → membatik tanpa pola.
4. Motif Batik Klasik dan Maknanya
-
Motif berulang-ulang → ciri batik klasik.
-
Batik Kawung → lambang kearifan dan kebijaksanaan, dipakai oleh raja dan keluarga.
-
Wahyu Tumurun → melukiskan turunnya anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
-
Motif Semen → menggambarkan daun, bunga, tumbuhan, rumah, gapura, binatang, dan masjid.
-
Motif Parang → khusus dipakai oleh raja, sebagai simbol kekuatan dan keabadian.
5. Warna Batik Tradisional
Warna batik tradisional didominasi oleh:
-
Wedelan (biru indigo) dari tanaman nila/tarum.
-
Soga (cokelat keemasan) dari kayu soga.
-
Putih sebagai warna dasar kain mori.
Kombinasi putih, soga, dan wedel menjadi ciri khas batik tradisional Jawa.
6. Perkembangan Batik
-
Batik klasik tetap dipertahankan dengan pakemnya.
-
Batik kontemporer hadir dengan mengubah isen-isen atau memperbesar motif klasik, misalnya parang yang dibuat besar dengan tambahan variasi.
0 komentar:
Posting Komentar