Rabu, 13 Agustus 2025

B1 Subbab 2: Lambang Negara Garuda Pancasila

 

Indikator Materi

  1. Siswa dapat mengenal dan menjelaskan lambang negara Garuda Pancasila beserta bagian-bagiannya.

  2. Siswa dapat menghubungkan setiap simbol sila Pancasila dengan makna yang terkandung di dalamnya.

  3. Siswa dapat menjelaskan arti semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".

  4. Siswa dapat menunjukkan contoh sikap yang sesuai dengan nilai-nilai pada lambang Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


Materi Pembelajaran

1. Pengantar: Lambang Sebagai Identitas

Setiap negara di dunia memiliki lambang negara yang menjadi tanda pengenal sekaligus kebanggaan. Indonesia memiliki Garuda Pancasila sebagai lambang negara. Lambang ini tidak hanya sekadar gambar burung, melainkan penuh dengan makna yang mencerminkan jati diri bangsa.

Sebagai siswa di Yogyakarta, kalian mungkin sering melihat lambang Garuda Pancasila di ruang kelas, di depan kantor kelurahan, atau pada seragam sekolah. Lambang ini bukan sekadar hiasan, tetapi mengingatkan kita untuk hidup sesuai nilai Pancasila.


2. Bentuk dan Makna Garuda Pancasila

Garuda Pancasila terdiri atas beberapa bagian penting:

  1. Burung Garuda
    Burung Garuda melambangkan kekuatan dan keberanian. Dalam budaya Jawa, Garuda dikenal dalam cerita pewayangan, khususnya kisah Garuda Wisnu Kencana. Garuda digambarkan sebagai burung perkasa yang melindungi dan membawa kebaikan.

  2. Perisai di Dada Garuda
    Pada perisai terdapat gambar-gambar yang mewakili lima sila Pancasila. Inilah inti dari lambang negara.

    • Bintang Emas (Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa)
      Bintang bersinar di tengah perisai melambangkan cahaya Tuhan bagi seluruh bangsa Indonesia.
      Contoh sikap: berdoa sebelum belajar, menghormati teman yang berbeda agama.

    • Rantai Emas (Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)
      Rantai terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran, melambangkan laki-laki dan perempuan yang saling terkait. Maknanya adalah hubungan manusia yang saling menghargai.
      Contoh sikap: saling membantu ketika ada teman yang kesulitan.

    • Pohon Beringin (Sila 3: Persatuan Indonesia)
      Pohon beringin besar melambangkan tempat berteduh yang menaungi semua orang. Maknanya adalah persatuan bangsa Indonesia.
      Contoh sikap: bekerja sama menjaga kebersihan kelas, ikut ronda bersama warga kampung.

    • Kepala Banteng (Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan)
      Banteng adalah hewan sosial yang suka berkumpul. Melambangkan musyawarah dan demokrasi.
      Contoh sikap: berdiskusi bersama sebelum memutuskan ketua kelas.

    • Padi dan Kapas (Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
      Padi melambangkan pangan, kapas melambangkan sandang. Keduanya adalah kebutuhan dasar manusia.
      Contoh sikap: berbagi bekal dengan teman yang tidak membawa makanan.

  3. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
    Tertulis pada pita yang dicengkram Garuda, artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
    Makna ini sangat terasa di Yogyakarta yang kaya budaya. Walaupun ada perbedaan bahasa, adat, dan agama, kita tetap bersatu sebagai warga Indonesia.

  4. Jumlah Bulu Garuda

    • Sayap: 17 helai kiri, 17 helai kanan.

    • Ekor: 8 helai.

    • Pangkal ekor: 19 helai.

    • Leher: 45 helai.
      Jumlah ini melambangkan tanggal proklamasi 17 Agustus 1945.


3. Garuda Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari

Lambang Garuda Pancasila mengajarkan nilai-nilai yang dapat kita terapkan sehari-hari:

  • Di sekolah: belajar sungguh-sungguh, menghargai guru, bekerja sama dengan teman sekelas.

  • Di rumah: menaati orang tua, membantu pekerjaan rumah, saling menghormati antar saudara.

  • Di masyarakat Yogyakarta: ikut kerja bakti bersih kampung, menjaga sopan santun sesuai budaya Jawa, serta ikut dalam kegiatan budaya seperti merti dusun atau sekaten dengan sikap toleransi.


4. Nilai-Nilai yang Dapat Diteladani

  1. Ketuhanan → beribadah sesuai agama.

  2. Kemanusiaan → peduli pada sesama.

  3. Persatuan → mencintai Indonesia dan budaya lokal.

  4. Kerakyatan → mau bermusyawarah, tidak memaksakan kehendak.

  5. Keadilan → berbagi dengan adil.


5. Penutup

Garuda Pancasila bukan sekadar lambang, tetapi juga pengingat bagi seluruh bangsa Indonesia untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Di Yogyakarta, sikap gotong royong, tepa selira, dan ramah tamah adalah contoh nyata bagaimana nilai Pancasila hidup dalam budaya masyarakat.

Dengan memahami lambang negara ini, siswa diharapkan tidak hanya hafal, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

0 komentar:

Posting Komentar