Jumat, 05 September 2025

ULANGAN IPAS 1

 

ULANGAN IPAS 1

NAMA : 

NO        :

A. Pilihan Ganda (5 soal × 1 poin)

Pilihlah jawaban yang paling tepat!


  1. Berikut ini yang bukan sifat cahaya adalah …
    a. Cahaya merambat lurus
    b. Cahaya dapat dibiaskan
    c. Cahaya menembus benda bening
    d. Cahaya berasal dari getaran
  2. Yang bukan termasuk bagian mata luar adalah …
    a. Alis
    b. Bulu Mata
    c. Lensa
    d. Kelopak mata
  3. Bunyi dapat terdengar karena …
    a. Ada cahaya
    b. Ada getaran
    c. Ada bayangan
    d. Ada warna
  4. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya adalah …
    a. Kornea
    b. Retina
    c. Pupil
    d. Iris
  5. Nama tiga tulang pendengaran yang ada di telinga tengah adalah …
    a. Martil, gendang, selaput
    b. Martil, sanggurdi, landasan
    c. Landasan, gendang, koklea
    d. Sanggurdi, retina, kornea


B. Isian Singkat (10 soal × 1 poin)

  1. Cahaya merambat dalam bentuk garis …
  2. Bagian telinga dalam yang berbentuk seperti rumah siput disebut …
  3. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya disebut benda …
  4. Pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air akan terlihat patah. Hal ini disebut sifat cahaya …
  5. Bagian mata yang memberi warna pada mata adalah …
  6. Bagian telinga yang berfungsi menjaga keseimbangan tekanan udara adalah …
  7. Saat seseorang berteriak di dalam goa, suara akan dipantulkan kembali sehingga terdengar setelah suara asli. Peristiwa ini disebut ….
  8. Penyakit mata yang tidak bisa melihat jauh disebut …
  9. Contoh hewan yang dapat mendengar bunyi infrasonik adalah …
  10. Contoh makanan yang mengandung vitamin A adalah …

C. Uraian (5 soal × 2 poin)

  1. Sebutkan 2 macam cermin!

-

-

  1. Sebutkan 2 bagian mata beserta fungsinya!

-

-

  1. Tuliskan urutan warna pelangi!

 

 

  1. Sebutkan 2 penyakit mata yang sering dialami manusia!

-

-

  1. Sebutkan 2 cara menjaga kesehatan telinga agar tetap berfungsi baik!
    -

-

Kamis, 04 September 2025

BAB1Subbab 5: Indra Penglihatan dan Indra Pendengaran

 

A. Indra Penglihatan (Mata)

Mata adalah salah satu pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata dapat menangkap cahaya yang dipantulkan oleh benda sehingga kita bisa mengetahui bentuk, warna, dan jarak benda tersebut.

Bagian-bagian mata dan fungsinya:

  1. Kornea → lapisan bening di bagian depan mata, berfungsi membiaskan cahaya pertama kali.

  2. Pupil → bagian hitam di tengah mata yang dapat membesar dan mengecil untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.

  3. Iris → bagian berwarna pada mata, berfungsi mengatur ukuran pupil.

  4. Lensa mata → membiaskan cahaya agar jatuh tepat di retina.

  5. Retina → lapisan di belakang mata yang peka terhadap cahaya, berisi sel batang (untuk melihat gelap-terang) dan sel kerucut (untuk melihat warna).

  6. Syaraf optik → menghantarkan rangsangan cahaya dari retina ke otak.

Proses penglihatan:
Cahaya dari benda masuk ke mata melalui kornea → pupil → lensa mata → dibiaskan ke retina → retina menangkap bayangan → syaraf optik menyampaikan ke otak → otak menerjemahkan bayangan menjadi sebuah penglihatan yang jelas.


B. Indra Pendengaran (Telinga)

Telinga berfungsi sebagai indra pendengaran sekaligus menjaga keseimbangan tubuh. Bunyi dapat kita dengar karena telinga menangkap getaran yang merambat melalui udara.

Bagian telinga dan fungsinya:

  1. Telinga luar → terdiri dari daun telinga dan saluran telinga, berfungsi menangkap bunyi dan mengarahkannya ke gendang telinga.

  2. Telinga tengah → terdiri dari gendang telinga serta tiga tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi) yang memperkuat getaran bunyi.

  3. Telinga dalam → terdapat rumah siput (koklea) yang berisi cairan dan sel saraf. Getaran diubah menjadi impuls listrik untuk diteruskan ke otak melalui saraf pendengaran.

Proses mendengar:
Bunyi masuk melalui daun telinga → getaran menuju gendang telinga → gendang telinga bergetar → diteruskan oleh tulang pendengaran → masuk ke rumah siput → cairan dan sel saraf koklea menangkap getaran → diteruskan ke otak melalui saraf pendengaran → otak menafsirkan bunyi tersebut.


C. Gangguan dan Cara Menjaga Kesehatan Mata dan Telinga

Gangguan pada mata:

  • Rabun jauh (miopi) → tidak bisa melihat jauh dengan jelas.

  • Rabun dekat (hipermetropi) → tidak bisa melihat dekat dengan jelas.

  • Katarak → lensa mata keruh.

  • Buta warna → kesulitan membedakan warna tertentu.

Cara menjaga kesehatan mata:

  • Membaca dengan pencahayaan yang cukup.

  • Tidak membaca terlalu dekat.

  • Istirahatkan mata setelah menatap layar lama.

  • Konsumsi makanan bergizi, terutama yang mengandung vitamin A.

Gangguan pada telinga:

  • Tuli sebagian atau total akibat kerusakan saraf pendengaran.

  • Infeksi telinga karena kuman atau kotoran menumpuk.

  • Gendang telinga robek akibat suara terlalu keras atau tekanan.

Cara menjaga kesehatan telinga:

  • Membersihkan telinga dengan benar (tidak terlalu dalam).

  • Menghindari suara yang terlalu keras.

  • Menjaga telinga agar tidak kemasukan air atau benda asing.

  • Periksa ke dokter bila ada gangguan pendengaran.

Rabu, 03 September 2025

BAB1Subbab 4: Pantulan Bunyi dan Pemanfaatannya

 

A. Perbedaan Gaung dan Gema

Bunyi yang kita dengar tidak selalu sama. Kadang bunyi terdengar seperti terulang, kadang justru bercampur dengan bunyi asli. Dua istilah penting yang perlu dipahami adalah gaung dan gema.

  • Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli, sehingga bunyi menjadi tidak jelas.
    Contoh: berbicara di dalam ruangan besar yang kosong seperti aula, masjid, atau gedung olahraga tanpa peredam suara.

  • Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai diucapkan, sehingga terdengar jelas sebagai ulangan.
    Contoh: berteriak di pegunungan atau di tepi jurang, suara kita akan terdengar kembali beberapa saat kemudian.

Perbedaan utama:

  • Gaung → bunyi asli dan pantul bertumpuk, jadi tidak jelas.

  • Gema → bunyi pantul terpisah dari bunyi asli, jadi terdengar lebih jelas.


B. Contoh Tempat atau Peristiwa Gaung dan Gema

  1. Gaung sering terjadi di:

    • Gedung bioskop atau aula yang tidak dipasang peredam suara.

    • Masjid atau ruangan dengan dinding keras dan lantai marmer.

    • Lapangan indoor besar tanpa sekat.

  2. Gema sering terjadi di:

    • Pegunungan atau tebing curam.

    • Tepi jurang atau lembah.

    • Lapangan luas dengan dinding batu di sekitarnya.


C. Pemanfaatan Pantulan Bunyi dalam Kehidupan

Pantulan bunyi tidak selalu merugikan. Dengan teknologi dan pengetahuan, manusia memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, antara lain:

  1. Sonar (Sound Navigation and Ranging)

    • Digunakan pada kapal selam atau kapal laut untuk mengukur kedalaman laut, mendeteksi kapal lain, atau mencari kawanan ikan.

    • Prinsipnya: kapal mengeluarkan gelombang bunyi → bunyi merambat ke dalam air → dipantulkan kembali oleh benda di dasar laut atau objek lain → pantulan ditangkap oleh sensor → jarak dihitung berdasarkan waktu pantulan.

  2. USG (Ultrasonografi)

    • Digunakan di bidang kedokteran untuk memeriksa organ dalam atau memantau perkembangan janin dalam kandungan.

    • Gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi dipantulkan oleh jaringan tubuh, lalu diubah menjadi gambar pada layar monitor.

  3. Ekolokasi pada Hewan

    • Kelelawar mengeluarkan bunyi ultrasonik, lalu menangkap pantulannya untuk mengetahui arah, jarak, dan jenis mangsa.

    • Lumba-lumba menggunakan bunyi pantul untuk berkomunikasi dan menemukan ikan di laut.


D. Contoh Peristiwa Sehari-hari

  • Di studio musik, dinding diberi busa peredam suara untuk mencegah gaung.

  • Seorang pemandu wisata di gua sering memperagakan gema dengan berteriak agar wisatawan mendengarnya.

  • Teknologi sonar membantu nelayan modern menemukan ikan lebih cepat.


E. Ringkasan

  • Gaung: bunyi pantul yang hampir bersamaan dengan bunyi asli, membuat suara tidak jelas.

  • Gema: bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli berhenti, terdengar lebih jelas.

  • Pantulan bunyi dimanfaatkan dalam sonar, USG, dan ekolokasi hewan.

Selasa, 02 September 2025

BAB1Subbab 3: Sumber dan Sifat Bunyi

 

1. Bunyi Berasal dari Benda yang Bergetar

Bunyi adalah salah satu bentuk energi yang dapat didengar oleh telinga manusia. Sumber bunyi selalu berasal dari getaran benda. Getaran adalah gerakan bolak-balik dengan cepat pada suatu benda.

  • Ketika kita memetik senar gitar, senar akan bergetar, dan getaran tersebut menghasilkan bunyi yang dapat kita dengar.

  • Ketika kita memukul bedug atau gendang, kulit bedug bergetar, menghasilkan suara khas.

  • Ketika bel sekolah berbunyi, lempengan besi pada bel bergetar dan menimbulkan suara.

Tanpa getaran, bunyi tidak akan terjadi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa setiap bunyi berawal dari getaran benda.


2. Media Perambatan Bunyi (Padat, Cair, Gas)

Bunyi tidak dapat merambat tanpa medium. Artinya, bunyi membutuhkan zat perantara untuk dapat sampai ke telinga kita. Ada tiga medium utama tempat bunyi merambat:

  1. Padat – Bunyi merambat paling cepat pada benda padat. Contoh:

    • Ketika kita menempelkan telinga pada rel kereta api, bunyi kereta terdengar lebih cepat dibandingkan jika hanya mendengar dari udara.

    • Ketukan pada meja kayu dapat didengar oleh orang lain yang menempelkan telinga di sisi meja lain.

  2. Cair – Bunyi juga dapat merambat melalui air. Contoh:

    • Penyelam di laut dapat mendengar suara kapal motor dari atas permukaan.

    • Ikan dapat merasakan getaran bunyi di air, meski berbeda dari cara manusia mendengarnya.

  3. Gas (Udara) – Bunyi paling sering kita dengar merambat melalui udara. Contoh:

    • Percakapan antar manusia.

    • Suara burung berkicau.

    • Musik dari radio.

Tanpa adanya medium (misalnya di ruang hampa), bunyi tidak dapat merambat. Itulah sebabnya di luar angkasa yang hampa udara, suara tidak dapat terdengar.


3. Sifat Bunyi

Bunyi memiliki beberapa sifat penting yang memengaruhi cara kita mendengarnya:

  1. Bunyi Memiliki Frekuensi

    • Frekuensi adalah banyaknya getaran per detik.

    • Bunyi dengan frekuensi rendah terdengar sebagai suara berat (misalnya suara drum).

    • Bunyi dengan frekuensi tinggi terdengar sebagai suara nyaring (misalnya peluit).

    • Telinga manusia umumnya dapat mendengar bunyi dengan frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz.

  2. Bunyi Dapat Dipantulkan

    • Bunyi yang mengenai permukaan keras dan rata akan dipantulkan.

    • Contoh: gema di pegunungan atau stadion, suara kita memantul saat berteriak di gua.

    • Pantulan bunyi dimanfaatkan pada sonar kapal selam atau alat USG dalam dunia medis.

  3. Bunyi Dapat Diserap

    • Permukaan yang lunak dan berpori dapat menyerap bunyi.

    • Contoh: dinding bioskop dilapisi busa atau kain agar suara tidak bergema.

    • Karpet dan gorden tebal juga membantu meredam suara di ruangan.


4. Contoh Peristiwa Sehari-hari yang Melibatkan Sifat Bunyi

Beberapa peristiwa yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari:

  • Suara petir terdengar setelah kilat karena bunyi merambat lebih lambat daripada cahaya.

  • Burung hantu menggunakan pendengarannya yang tajam untuk berburu mangsa di malam hari.

  • Nelayan modern menggunakan sonar untuk mendeteksi keberadaan ikan di laut.

  • Pekerja konstruksi menggunakan alat pemadat tanah (stamper) yang bergetar untuk menghasilkan bunyi keras sekaligus menggetarkan tanah.

  • Orang yang tinggal dekat bandara sering menggunakan kaca jendela tebal untuk meredam suara pesawat.


Ringkasan Subbab

  • Bunyi selalu berasal dari benda yang bergetar.

  • Bunyi merambat melalui medium padat, cair, dan gas.

  • Bunyi memiliki sifat: memiliki frekuensi, dapat dipantulkan, dan dapat diserap.

  • Dalam kehidupan sehari-hari, sifat bunyi dimanfaatkan untuk komunikasi, alat musik, hingga teknologi modern.

Senin, 01 September 2025

BAB1Subbab 2: Bayangan dan Alat Optik

 1. Benda Bening, Translusen, dan Buram terhadap Cahaya

Cahaya yang merambat dapat berinteraksi berbeda ketika mengenai suatu benda. Hal ini tergantung pada sifat benda tersebut.

  • Benda bening adalah benda yang dapat ditembus cahaya hampir seluruhnya. Contohnya: kaca jendela, air jernih, dan plastik transparan. Karena cahaya dapat menembus, maka benda di belakangnya dapat terlihat jelas.

  • Benda translusen hanya dapat ditembus cahaya sebagian. Contohnya: kaca buram, kertas minyak, atau plastik berwarna tipis. Benda di belakangnya masih terlihat, tetapi tidak jelas.

  • Benda buram sama sekali tidak dapat ditembus cahaya. Contohnya: kayu, dinding, logam, atau buku. Benda di belakangnya tidak bisa terlihat.

👉 Pemahaman perbedaan ini membantu kita mengetahui mengapa bayangan terbentuk. Bayangan hanya dapat terjadi jika cahaya terhalang oleh benda buram.


2. Perbedaan Bayangan pada Cermin

Cermin adalah permukaan licin dan mengkilap yang dapat memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuknya, cermin dibagi menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.

  • Cermin datar

    • Bayangan yang terbentuk sama besar dengan benda.

    • Bayangan bersifat semu (tidak dapat ditangkap layar) dan tegak.

    • Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak benda ke cermin.

    • Contoh: cermin di rumah, kaca rias.

  • Cermin cekung (permukaannya melengkung ke dalam)

    • Bayangan bisa lebih besar, sama besar, atau lebih kecil dari benda, tergantung jarak benda dari cermin.

    • Bayangan bisa nyata (bisa ditangkap layar) maupun semu.

    • Contoh: kaca pembesar, cermin pada senter, reflektor lampu mobil.

  • Cermin cembung (permukaannya melengkung ke luar)

    • Bayangan selalu lebih kecil dari benda.

    • Bayangan bersifat semu, tegak, dan berada di belakang cermin.

    • Cakupan pandangan lebih luas dibandingkan cermin datar.

    • Contoh: kaca spion kendaraan.


3. Pemanfaatan Cermin dan Lensa dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain cermin, manusia juga menggunakan lensa untuk memanfaatkan sifat cahaya. Lensa merupakan benda bening berbentuk khusus yang dapat membiaskan cahaya.

Beberapa contoh pemanfaatan cermin dan lensa:

  • Kacamata: menggunakan lensa cekung (untuk rabun jauh) atau lensa cembung (untuk rabun dekat).

  • Kaca spion kendaraan: menggunakan cermin cembung agar pengendara dapat melihat area lebih luas.

  • Mikroskop: menggunakan kombinasi lensa cembung untuk memperbesar benda kecil sehingga dapat diamati dengan jelas.

  • Periskop: menggunakan dua cermin datar untuk melihat objek di tempat yang lebih tinggi atau tersembunyi, misalnya di kapal selam.

  • Kamera: menggunakan lensa cembung untuk memfokuskan cahaya sehingga menghasilkan bayangan nyata pada sensor.

  • Teleskop: memanfaatkan lensa atau cermin untuk melihat benda jauh di luar angkasa.

👉 Dari berbagai contoh tersebut, jelas bahwa pemahaman tentang bayangan, cermin, dan lensa sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.


Ringkasan Subbab 2

  1. Benda bening, translusen, dan buram berpengaruh pada tembusnya cahaya.

  2. Bayangan pada cermin berbeda tergantung bentuk cerminnya (datar, cekung, atau cembung).

  3. Cermin dan lensa banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, seperti pada kacamata, mikroskop, spion, dan kamera.

Minggu, 31 Agustus 2025

Bab1Subbab 1: Sumber dan Sifat Cahaya

 1. Sumber Cahaya

Cahaya adalah salah satu bentuk energi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa cahaya, kita tidak dapat melihat benda-benda di sekitar kita. Cahaya memungkinkan mata kita menangkap bentuk, warna, dan posisi suatu benda. Oleh karena itu, memahami sumber cahaya merupakan langkah awal untuk mengenal bagaimana kita bisa melihat.

a. Sumber Cahaya Alami

Sumber cahaya alami adalah cahaya yang berasal dari alam, tanpa dibuat oleh manusia. Cahaya ini sudah tersedia sejak bumi ada.
Beberapa contoh sumber cahaya alami antara lain:

  • Matahari → sumber cahaya terbesar bagi bumi. Sinar matahari sangat penting untuk kehidupan, karena memberikan terang di siang hari, menghangatkan bumi, dan menjadi energi utama bagi tumbuhan melalui fotosintesis.

  • Bintang → di malam hari, kita dapat melihat bintang-bintang di langit. Cahaya bintang berasal dari reaksi panas yang sangat besar di dalamnya. Walaupun tampak kecil, sebenarnya cahaya bintang sangat kuat, hanya saja jaraknya jauh dari bumi.

  • Api → meskipun sering digunakan manusia, api sesungguhnya merupakan fenomena alam. Api menghasilkan cahaya dan panas. Contoh api alami adalah letusan gunung berapi atau kebakaran hutan akibat sambaran petir.

  • Kunang-kunang → serangga ini bisa menghasilkan cahaya dari tubuhnya. Cahaya ini disebut bioluminescence. Hewan laut tertentu seperti ubur-ubur atau plankton juga bisa memancarkan cahaya alami.

b. Sumber Cahaya Buatan

Selain dari alam, manusia menciptakan berbagai sumber cahaya buatan untuk memudahkan kegiatan sehari-hari, terutama di malam hari.
Contoh sumber cahaya buatan antara lain:

  • Lampu pijar dan lampu LED → digunakan di rumah, sekolah, dan jalanan.

  • Lilin → sering digunakan saat mati listrik atau pada acara khusus.

  • Senter → memudahkan melihat dalam gelap, misalnya saat berkemah.

  • Kembang api → selain indah, juga merupakan contoh cahaya buatan hasil pembakaran bahan kimia.

  • Layar elektronik (televisi, ponsel, komputer) → menghasilkan cahaya untuk menampilkan gambar.

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa cahaya dapat berasal dari alam maupun dibuat oleh manusia. Perbedaan keduanya dapat dipahami melalui contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.


2. Sifat-Sifat Cahaya

Selain mengetahui sumbernya, kita juga perlu memahami bagaimana cahaya bekerja. Cahaya memiliki beberapa sifat yang dapat kita amati melalui percobaan sederhana maupun dalam kehidupan sehari-hari.

a. Cahaya Merambat Lurus

Cahaya selalu bergerak lurus jika melalui medium yang seragam. Sifat ini bisa kita buktikan dengan menggunakan tiga karton yang diberi lubang kecil di tengah. Jika ketiga lubang sejajar, cahaya dari senter akan terlihat lurus menembusnya. Namun, jika salah satu karton digeser, cahaya tidak akan terlihat.

Contoh sehari-hari:

  • Sinar matahari masuk melalui celah jendela.

  • Lampu senter yang diarahkan lurus ke depan.

b. Cahaya Menembus Benda Bening

Cahaya dapat menembus benda yang bersifat bening (transparan). Namun, cahaya tidak dapat menembus benda yang bersifat buram (opaque). Benda translusen hanya dapat ditembus sebagian oleh cahaya.

Contoh:

  • Bening (transparan): kaca jendela, air jernih.

  • Translusen: kaca es, plastik buram.

  • Buram: tembok, kayu.

c. Cahaya Dapat Dipantulkan

Cahaya yang mengenai permukaan benda dapat dipantulkan. Pantulan cahaya inilah yang membuat kita bisa melihat suatu benda. Ada dua jenis pemantulan:

  1. Pemantulan teratur → terjadi pada permukaan rata dan licin, misalnya cermin. Hasilnya bayangan jelas.

  2. Pemantulan baur → terjadi pada permukaan kasar, misalnya permukaan jalan. Hasilnya bayangan tidak jelas.

Contoh sehari-hari:

  • Melihat wajah di cermin.

  • Bayangan pohon di permukaan air sungai.

d. Cahaya Dapat Dibiaskan

Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah cahaya ketika melewati dua medium yang berbeda kerapatannya.

Contoh sehari-hari:

  • Sedotan di dalam gelas berisi air tampak bengkok.

  • Ikan di kolam terlihat lebih dekat ke permukaan daripada posisi aslinya.

e. Cahaya Dapat Diuraikan

Cahaya putih sebenarnya terdiri dari banyak warna. Saat cahaya melewati prisma, cahaya putih dapat diuraikan menjadi spektrum warna pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu).

Contoh sehari-hari:

  • Terbentuknya pelangi setelah hujan.

  • Cahaya lampu proyektor yang diuraikan oleh prisma.


3. Contoh Peristiwa Sehari-Hari yang Menunjukkan Sifat Cahaya

Agar lebih mudah dipahami, mari kita lihat contoh nyata dari setiap sifat cahaya di sekitar kita:

  1. Merambat lurus → lampu kendaraan menerangi jalan lurus ke depan.

  2. Menembus benda bening → kita bisa melihat pemandangan di luar melalui jendela kaca.

  3. Dipantulkan → kaca spion memantulkan kendaraan di belakang kita.

  4. Dibiaskan → kolam tampak lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya.

  5. Diuraikan → muncul pelangi setelah hujan karena sinar matahari diuraikan oleh tetes air hujan.


4. Kesimpulan

  • Cahaya berasal dari sumber alami (matahari, bintang, api, kunang-kunang) dan sumber buatan (lampu, lilin, senter, kembang api).

  • Cahaya memiliki sifat-sifat utama: merambat lurus, menembus benda bening, dipantulkan, dibiaskan, dan diuraikan.

  • Sifat-sifat cahaya dapat kita amati dalam kejadian sehari-hari, sehingga mudah dipelajari dan dibuktikan.

Dengan memahami sumber dan sifat cahaya, kita semakin menyadari betapa pentingnya cahaya bagi kehidupan manusia. Tanpa cahaya, penglihatan kita tidak dapat berfungsi, dan banyak aktivitas sehari-hari akan terganggu.

Sabtu, 30 Agustus 2025

ULANGAN BAHASA INDONESIA BAB 1

 

ULANGAN B.INDONESIA 1

NAMA : 

NO        :


A. Pilihan Ganda (1 poin/soal)

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

  1. Kata sifat yang tepat untuk melengkapi kalimat berikut adalah:
    "Budi anak yang … karena selalu mengerjakan PR tepat waktu."
    a. pintar
    b. rajin
    c. besar
    d. tinggi
  2. Lawan kata dari tinggi adalah …
    a. besar
    b. rendah
    c. kecil
    d. kurus
  3. Kata yang termasuk sinonim dari indah adalah …
    a. buruk
    b. cantik
    c. jelek
    d. kotor
  4. Kata pelukis dibentuk dari imbuhan …
    a. me-
    b. pe-
    c. -an
    d. -kan
  5. Kalimat majemuk ditandai dengan …
    a. hanya terdiri dari satu ide pokok
    b. gabungan dua kalimat sederhana
    c. hanya satu kata kerja
    d. hanya ada kata sifat


B. Isian Singkat (1 poin/soal)

Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!

  1. Kata dasar dari kata pelukis adalah ….
  2. Sinonim dari kata bahagia adalah ….
  3. Antonim dari kata berani adalah ….
  4. Kata dasar dari penulis adalah ….
  5. Lengkapi kalimat majemuk: “Ani membaca buku …                  Budi menonton televisi.”
  6. Teks yang berisi gambaran tentang orang, benda, atau tempat disebut teks ….
  7. Sinonim dari kata cepat adalah ….
  8. Antonim dari kata gelap adalah ….
  9. Tuliskan satu contoh kata berimbuhan pe- selain pelukis dan penulis!
  10. Kata sifat yang cocok untuk melengkapi kalimat: “Ibu memasak makanan yang ….          

C. Uraian (2 poin/soal)

Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!

  1. Buatlah 2 kalimat majemuk dengan menggunakan kata penghubung yang berbeda.

Tetapi       =

Sehingga =

  1. Tuliskan 3 pasang antonim yang kamu ketahui.

 

 

  1. Dari kata dasar berikut, bentuklah kata berimbuhan pe-:
    • Tulis      =
    • Main     =
    • Baca      =
  2. Gabungkan dua kalimat berikut menjadi satu kalimat majemuk:
    • Rani membeli buah.
    • Rani membeli sayur.
    • =….
  3. Tuliskan teks deskripsi singkat (3–4 kalimat) tentang temanmu menggunakan kata sifat dan kalimat majemuk.